Posts

Showing posts from December, 2014

Keajaiban Air Zam-Zam

Penyusun : dr. Raehanul Bahraen Air Zam-zam sudah tidak asing lagi di telinga kaum muslimin. Terutama ketika musim haji tiba, maka air Zam-zam seolah-olah menjadi oleh-oleh “wajib” dari jamaah haji yang pulang ke kampungnya. Berikut sedikit pembahasan mengenai air Zam-zam yaitu berupa keutamaan dan keajaibannya, terutama untuk pengobatan. Air Zam-Zamm Untuk Pengobatan Air Zam-zam ternyata bisa juga digunakan untuk berobat. Menyembuhkan berbagai penyakit bahkan bisa memenuhi berbagai hajat keinginan manusia dengan izin Allah Ta’ala. Karena Air Zam-Zam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, زَمْزَمُ لِ ا م ر شِبَ لَهَُُ “Air zamzam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya”. (HR. Ibnu Majah, shahih) Tabi’in Ahli tafsir, Mujaahid rahimahullah berkata, ماء زمزم لما رب له، إن ربته تريد شفاء شفاك ش ش الله، وإن ربته لظمأ أرواك الله، وإن ربته لجوع ش ش أشبعك الله، هي هَزْمة ج ريل وسُقيا الله إس اعيل. م ب “Air zamzam sesuai deng

Mengenal Obat-Obatan Ringan Selama Ibadah Haji

Penyusun : Nur Laila Fatimah, S.Farm., Apt Menginjakkan kaki ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadi dambaan setiap muslim. Predikat ‘Haji Mabrur’ yang tiada balasan baginya kecuali Al-Jannah (surga) menjadi target utama dari kepergian kita ke Baitullah. Namun, yang juga tidak kalah penting adalah tetap menjaga kesehatan saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, karena ibadah haji merupakan ibadah fisik, oleh karena itu dibutuhkan fisik yang sehat sehingga dapat menjalankan ibadah haji secara sempurna. Hampir bisa dipastikan seluruh jamaah haji akan menurun kondisi stamina dan fisiknya sebab selama prosesi ibadah haji tenaga kita akan terkuras, waktu istirahat menjadi berkurang, dan pasti mengalami kelelahan. Apalagi dengan kondisi medan, iklim, dan cuaca ekstrim di Tanah Suci sangat jauh berbeda dengan keadaan alam di tanah air.Pertemuan besar para jama’ah dari berbagai bangsa di dunia membuat kondisi Tanah Suci menjadi lu

Wanita Haid Saat Haji

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Wanita Haid Saat Haji Jika wanita telah berihram untuk haji lalu ia mendapati haid, maka ia tetap berihram sebagaimana yang lainnya. Ia melakukan semua amalan haji. Mulai dari tanggal 8 Dzulhijjah dengan melaksanakan sunnah mabit di Mina, tanggal 9 wukuf di Arafah, lalu dilanjutkan dengan mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah pada hari ke-10, 11, 12, atau 13 Dzulhijjah. Yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid hanyalah thawaf keliling Ka'bah, di samping itu wanita haid tidak melakukan ibadah yang umum yaitu shalat, puasa, dan menyentuh mushaf. Ketika ‘Aisyah haid saat haji, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, فَافْعَ ىل ىل مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ، غَ ر يَ أَنْ لاَ تَطُو ى ف بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى “Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari dan Muslim) Sedangkan untuk thawaf wada', wanita haid mendapatkan keringanan

Pola Makan Sehat Menunjang Kelancaran Ibadah Haji

Oleh : dr. Avie Andriyani Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan bagi kaum muslimin yang mampu melaksanakannya. Ibadah yang satu ini selain membutuhkan kesiapan mental dan spiritual, juga membutuhkan kesiapan fisik yang matang. Untuk itu, para calon jama’ah haji dihimbau untuk menjaga kesehatannya baik menjelang keberangkatan maupun selama berada di tanah suci. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam kelancaran ibadah haji adalah penerapan pola makan sehat. Tidak jarang muncul berbagai macam penyakit akibat salah makan dan penerapan pola makan yang keliru. Pentingnya Mengatur Pola Makan Pola makan yang sehat sangat mendukung kesehatan dan kebugaran calon jama’ah haji. Maka, sebelum berangkat ke tanah suci, hendaknya sudah mengatur supaya apa yang dimakan benar-benar makanan yang cukup jumlahnya dan lengkap gizinya. Bagi yang memiliki penyakit tertentu, seperti sakit maag, kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi (tekanan darah tinggi), asam urat tinggi dan kolest