Mengenal Obat-Obatan Ringan Selama Ibadah Haji

Penyusun : Nur Laila Fatimah, S.Farm., Apt

Menginjakkan kaki ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadi dambaan setiap muslim. Predikat ‘Haji Mabrur’ yang tiada balasan baginya kecuali Al-Jannah (surga) menjadi target utama dari kepergian kita ke Baitullah. Namun, yang juga tidak kalah penting adalah tetap menjaga kesehatan saat melaksanakan
ibadah haji di Tanah Suci, karena ibadah haji merupakan ibadah fisik, oleh karena itu dibutuhkan fisik yang sehat sehingga dapat menjalankan ibadah haji secara sempurna.

Hampir bisa dipastikan seluruh jamaah haji akan menurun kondisi stamina dan fisiknya sebab selama prosesi ibadah haji tenaga kita akan terkuras, waktu istirahat menjadi berkurang, dan pasti mengalami kelelahan. Apalagi dengan kondisi medan, iklim, dan cuaca ekstrim di Tanah Suci sangat jauh berbeda dengan keadaan alam di tanah air.Pertemuan besar para jama’ah dari berbagai bangsa di dunia membuat kondisi Tanah Suci menjadi luar biasa padat, sehingga bisa menjadi faktor mudahnya penularan langsung atau tidak langsung berbagai penyakit menular. Untuk itu perlu adanya tindakan pencegahan yang direkomendasikan dan harus dilakukan para jamaah guna memperkecil resiko-resiko yang mungkin akan menghinggapi selama proses ibadah di Tanah Suci.


Obat-obat ringan yang perlu dibawa selama haji sesuai penyakit
Kesehatan merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga harus benar-benar kita jaga dan syukuri. Jika sering sakit-sakitan, akan banyak tahapan-tahapan prosesi ibadah haji yang tidak bisa dilalui dengan sempurna. Oleh karena itu, menjaga kesehatan merupakan hal yang utama, agar semua rukun dan wajib haji bisa dilalui dengan mudah sehingga bisa menyelesaikan seluruh tahapan tanpa terhalang penyakit. Beberapa jenis penyakit yang sering muncul saat menjalankan ibadah haji beserta contoh obat dan cara pencegahannya:

1. Batuk
Sebuah kondisi umum yang terjadi selama haji adalah batuk terus-menerus dan sakit tenggorokan. Batuk sebenarnya merupakan refleks normal tubuh yang bertujuan untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat yang mengganggu.
Obat batuk dibedakan menjadi 2, yaitu:
• Obat untuk batuk berdahak, yang biasanya mengandung gliseril guaiakolat, amonium klorida (sebagai ekspektoran yaitu berfungsi membantu mengeluarkan dahak) atau mengandung bromheksin, asetilsistein, dan ambroxol (sebagai mukolitik yaitu berfungsi membantu mengencerkan dahak) misal: OBH, woods expectoran, laserin, dll
• Obat untuk batuk kering yang biasanya mengandung dextrometorfan yang berfungsi sebagai antitusif (sebagai penekan batuk), misal: bisolvon antitusif, woods antitusif, dll

2. Flu (Pilek)
Flu (Pilek) adalah salah satu penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus influensa. Gejala flu antara lain demam, bersin-bersin, hidung tersumbat dan keluar cairan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri persendian, rasa tidak enak badan, lesu, dan kehilangan selera makan, terkadang disertai juga dengan batuk dan sakit tenggorokan.
Pada fase ini penderita dianjurkan meminum obat flu sebagai pereda dini ketika gejala masih ringan. Obat flu setidaknya harus mengandung:
• Anti nyeri dan anti panas (analagetik/anti piretik) untuk mengatasi gejala demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, misalnya obat-obat yang mengandung paracetamol, antalgin, asam mefenamat, ibuprofen, dll
• Jenis obat yang digunakan untuk meringankan hidung tersumbat (dekongestan), misalnya obat yang mengandung Phenilpropanolamin, pseudoefedrin, dll
• Anti Alergi (anti histamin) untuk gejala bersin dan gatal pada hidung/tenggorokan.
Contoh produk: neozep, sanaflu, decolgen, paratusin, demacolin, dan beberapa merk dagang lain.
Cara pencegahan : hendaknya selalu menggunakan masker yang dilembabkan sebagai pelindung untuk menutupi lubang hidung dan mulut. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin diantaranya buah-buahan dan sayuran. Dan memperbanyak cairan seperti minuman hangat, susu, air zam-zam atau air mineral yang tidak dingin dan tentunya istirahat yang cukup.

3. Asma
Asma adalah gangguan saluran nafas karena adanya penyempitan saluran nafas yang disebabkan reaksi dari berbagai rangsangan yang bersifat alergi. Penderita asma harus memastikan bahwa penyakitnya bisa dikendalikan dengan baik dengan pemberian obat untuk pencegahan, seperti inhaler broncho-dilator atau obat-obat yang mengandung aminofilin, salbutamol, dan lain sebagainya. Jika terkontrol dengan baik, maka asma tidak menimbulkan masalah selama melaksanakan ibadah haji.
Cara pencegahan: hindari stress, makan makanan yang tidak menimbulkan alergi, hindari udara dingin dengan memakai pakaian tebal, memakai masker.

4. Maag
Penyakit maag ialah penyakit yang disebabkan berlebihnya asam lambung.
Contoh produk : sanmaag, Mylanta, polycrol, dll.
Cara pencegahan: hindari makanan yang merangsang diproduksinya asam lambung seperti makanan pedas, asam, merica, minuman yang bersoda,dan kopi.

5. Diare
Diare adalah keadaan dimana buang air besar encer lebih dari 3x/hari.
Contoh produk: Loperamid, enterostop dll.
Cara pencegahan: Mencuci tangan pakai sabun dengan benar, Minum air yang telah diolah (antara lain dengan cara merebus, atau proses klorinasi), menjaga asupan makanan yang dapat memperparah diare, misal makanan pedas, asam, dan lain sebagainya.
Penderita dengan penyakit tertentu, misal penyakit kronis sebaiknya tidak lupa membawa obat-obat rutin yang biasanya dikonsumsi, sebagai contoh:
• Obat Kolesterol: Simvastatin, dll
• Obat Tekanan darah tinggi: Amlodipin, Captopril, Nifedipin, dll
• Obat Jantung: digoxin, ISDN dll
• Obat Asam urat: Allopurinol, dll
• Obat Diabetus Mellitus: Metformin, Glibenklamid, dll
Obat-obat ini diperoleh melalui pemeriksaan terlebih dahulu dan harus dengan rekomendasi dokter untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal, sehingga ibadah hajipun dapat berjalan dengan lancar, insyaAllah.


Comments

Popular posts from this blog

Teliti Memilih Herbal

Gara-Gara Jempol

Nasehat Untuk Jalan Kebangkitan Islam