Bank Muamalat Indonesia Era perbankan syariah Di Indonesia dimulai pada 1992 dengan berdirinya Bank Mualat Indonesia (BMI) sebagai lembaga perbankan syariah yang pertama. Sejak saat itu pertumbuhan perbankan syariah ditanah air sangat singnifikan, rata-rata mencapai 70% setiap tahun pada 2005 telah hadir 3 bank umum syariah, 17 unit usaha syariah dari bank umum konvensional, dan 90 bank perkreditan syariah yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Pesatnya perkembangan sektor bisnis ini terutama terjadi sejak dikeluarkannya UU No. 10 Tahun 1998, yang memungkinkan para pemain di dunia perbankan untuk mengimplementasikan dual banking business. Selain itu situasi nasional pada 1998 ketika industri perbankan nasional mengalami krisis kepercayaan dari nasabahnya sendiri, yaitu masyarakat Indonesia, turut mendorong perbankan nasional untuk terjun ke bisnis berbankan syariah sebagai salah satu upaya a...
Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Wanita Haid Saat Haji Jika wanita telah berihram untuk haji lalu ia mendapati haid, maka ia tetap berihram sebagaimana yang lainnya. Ia melakukan semua amalan haji. Mulai dari tanggal 8 Dzulhijjah dengan melaksanakan sunnah mabit di Mina, tanggal 9 wukuf di Arafah, lalu dilanjutkan dengan mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah pada hari ke-10, 11, 12, atau 13 Dzulhijjah. Yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid hanyalah thawaf keliling Ka'bah, di samping itu wanita haid tidak melakukan ibadah yang umum yaitu shalat, puasa, dan menyentuh mushaf. Ketika ‘Aisyah haid saat haji, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, فَافْعَ ىل ىل مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ، غَ ر يَ أَنْ لاَ تَطُو ى ف بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى “Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari dan Muslim) Sedangkan untuk thawaf wada', wanita haid mendapatkan keringanan...
Penyusun : Nur Laila Fatimah, S.Farm., Apt Menginjakkan kaki ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadi dambaan setiap muslim. Predikat ‘Haji Mabrur’ yang tiada balasan baginya kecuali Al-Jannah (surga) menjadi target utama dari kepergian kita ke Baitullah. Namun, yang juga tidak kalah penting adalah tetap menjaga kesehatan saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, karena ibadah haji merupakan ibadah fisik, oleh karena itu dibutuhkan fisik yang sehat sehingga dapat menjalankan ibadah haji secara sempurna. Hampir bisa dipastikan seluruh jamaah haji akan menurun kondisi stamina dan fisiknya sebab selama prosesi ibadah haji tenaga kita akan terkuras, waktu istirahat menjadi berkurang, dan pasti mengalami kelelahan. Apalagi dengan kondisi medan, iklim, dan cuaca ekstrim di Tanah Suci sangat jauh berbeda dengan keadaan alam di tanah air.Pertemuan besar para jama’ah dari berbagai bangsa di dunia membuat kondisi Tanah Suci menjadi lu...
Comments
Post a Comment