PEMASASANAN DALAM PERSPEKTIF SYARIAH
Sekilas tentang sustainable marketing Enterprise ( SME )
Salah satu latar belakang mengapa saya tertarik untuk membahas syariah marketing adalah karena adanya perubahan lanskap perekonomian dunia. Selama puluhan tahun,dunia hanya mengenal sistem konomi kapitalisme. Namun pada akhir 1970-an dan awal 1980,system ekonomi islam atau yang di kenal juga sebagai sistem syariah mulai bermunculan di Negara-negara timur tengah. Dengan memakai kerangka kerja sustainable marketing Enterprise ( SME ), saya ingin memberikan pandangan tentang konsep pemasaran dalam ekonomi islam (syariah) dan bagaimana kita sebagai pemasar harus menyikapinya.
Sebuah perusahaan tentu harus menjadi perusahaan yang sustainable, perusahaan yang mampu bertahan dan sukses, tidak hanya pada saat ini, tetapi juga di masa mendatang. Untuk menggambarkan pekerjaan hidup sebuah perusahaan , saya menggunakan modal sustainability loop yang diadaptasi dari model yang di buat oleh david hurst pada bukunya, crisis and renewalz. Pada sustainability loop ini bisa di lihat bahwa perusahaan menjalani fase-fase kehidupan layaknya manusia.
Seperti juga pernyataan anita roddick, pendiri the body shop berikutnya
“when a company grows, it is like watching your child grow.everything it does is exciting. Then it grows into this teenager and then into a mature adult and maturity presupposes an unwillingness to chage.”
Anita Roddick
perbedaan dengan manusia mahluk ciptaan tuhan perusahaan yang hanyalah buatan manusia punya pilihan, apakah akan di pertahankan untuk tetap hidup atau tidak. Jika perusahaan ingin tetap hidup , pemimpin perusahaan itu harus melakukan tindakan creative destruction sebelum krisis menghadang, misalnya dengan menjual beberapa anak perusahaan, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK ), atau melakukan perubahan strategi bisnis secara mendasar . setelah melakukan creative destruction ini, perusahaan itu memulai kembali siklus hidupnya. Satu infinity loop berakhir, loop ke dua pun langsung di mulai. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat menjalankan loopnya secara kontinu agar dapat tetap bertahan hidup dalam pasar yang terus berubah.
Saat ini, sistem ekonomi syariah kembali berkembang dan menjadi alternative bagi masyarakat yang sudah jenuh dengan sistem kapitalisme yang mengutamakan kekayaan pribadi dan berdampak pada ketidak merataan distribusi kekayaan. Beberapa perusahaan yang jeli mulai menyikapi perusahaan global yang sedang terjadi ini dengan menerapkan sistem ekonomi syariah.
Sistem ekonomi syariah memang baru bamgkit kembali dan di kenal luas pada era 1970-an tetapi sebenarnya prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya bukanlah hal baru.larangan terhadap riba bukan hanya baru ada sejak munculnya agama islam melainkan bahkan sudah di sebut pula dalam kitab injil.
Kembali ke model SME, konsep pemasaran di sini tidaklah berarti pemasaran sebagai sebuah fungsi atau departemen dalam perusahaan ,tetapi bagaimana kita bisa melihat pasar secara kreatif dan inovatif. Pemasaran bukan hanyalah seperti seperti anggapan orang, yaitu studi untuk menjual. Atau seperti di pahami beberapa kalangan hanyalah marketing mix semata yaitu pembuata strategi untuk produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place) atau promosi (promotion). Namun, pengertian terhadap pemasaran itu sendiri cakupnya lebih luas. Pemasaran saya definisikan sebagai sebuah di siplin bisnis strategis yng mengarahkan proses penciptanya, penawaran dan perubahan values dari inisiator kepada stakeholdersnya.
Suatu pekerjaan pasti di dasari oleh niat dan tujuan yang ingin di capai.ketika perusahaan melakukan kegiatan pemasaranya, niat yang ada adalah mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Namun, dalam prinsipnya syariah, kegiatan pemasaran ini harus di landasi dengan semangat ibadah kepada tuhan sang maha pencipta, berusaha semaksimal mungkin dengau tujuan untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri.
Setelah membahas tentang sustainable dan marketing (pemasaran) dari modal SME, sekarang saya akan membahas pengertian enterprise. Saya mendefinisikan enterprise ini sebagai komponen-komponen inspirasi, kultur, dan institusi dari sebuah perusahaan. Ketiga komponen ini saling berhubungan dan harus berjalan secara terintegrasi. Seperti yang saya tulis dalam buku rethinking marketing : sustainable marketing enterprise in asia, inspirasi menyangkut kepribadian ( personality) dan institusi menyangkut aktivitas (activity). Nah, agar sukses, kita harus memiliki impian yang akan menjadi driver dan konsisten dalam melakukan aktivitas inspirasi merupakan “ otak “ sebagai-sebagai sumber ide, budaya merupakan “hati “ yang akan membentuk sikap dan perilaku , sedangkan institusi adalah “ tangan dan kaki “ kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Untuk menjadi perusahaan berbaris syariah , budaya perusahaaan tentulah harus berdasarkan nilai-nilai islam. Institusinya pun harus mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah. Values atau nilai-nilai islam ini memegang peranan penting untuk membentuk kepribadian suatu institusi.
Maka kita harus mempertahankan impian pribadi kita ataupun impian perusahaan kita dengan menerapkan budaya yang mendukung visi perusahaan berbasiskan syariah. Sebagai contoh membiasakan keterbukaan, transparansi dan kejujuran. Kita juga harus membangun institusi yang efektif dan efisien dalam menjalankan aktivitas kerja sehari-hari.
Di buk ini saya tidak akan membahas lebih jauh mengenai sustainability loop dan institusi namun, saya ingin mengupas prinsip-prinsip pemasaran dalam perspektif syariah dan bagaiamana menjadi sebuah perusahaan pemasaran ( marketing company ) berbasiskan syariah.
Ada 17 prinsip syariah marketing sebagai berikut
Prinsip # 1 : information technology allows us to be transparent ( chage )
Prinsip # 2 : be respectful to your competitors (competitor)
Prinsip # 3: the emergence of customers global paradox ( customer )
Prinsip # 4 : develop A spiritual-based organization ( company )
Prinsip # 5: view market universally (segmentation )
Prinsip # 6 : target customer’s heart and soul ( targeting )
Prinsip # 7 : build A belief system ( positioning )
Prinsp # 8 : differ yourself with A good package of content and context ( differentiation)
Prinsip # 9 : be honest with your 4 ps ( marketing-mix)
Prinsip # 10 : partice A relationship-based selling ( selling )
Prinsip # 11 : use A spiritual brand character ( brand )
Prinsip # 12 : services should have the ability to transform ( service )
Prinsp # 13 : practice A reliable business process ( process)
Prinsip # 14 : create value to your stakeholders ( scorecard)
Prinsip # 15 : create A noble cause ( inspiration )
Prinsip # 16 : develop an ethical corporate culture ( culture )
Prinsip # 17 : measurement must be clear and transparent ( institution ).
Ketujuh belas prinsip di atas di buat berdasarkan pengamatan saya terhadap peran pemasaran untuk pasar syariah. Keempat prinsip pertama menjelaskan lanskap bisnis syariah. Di sini saya mengunakan model yang saya sebut sebagai “ 4C Diamond “ yang terdiri dari change, competitor, customer, dan company . ketiga elemen pertama adalah elemen-elemen utama dari lanskap bisnis, sedangkan faktor terakhir ,compony, adalah berbagai faktor internal yang penting dalam proses pembuatan strategi.
Dalam menganalisis lingkungan bisnis kita secara eksternal lewat analisis change competitor dan customer kita dapat memperoleh gambaran mengenai bisnis kita yang akan masa mendatang. Sedangkan analisis lingkungan bisnis secara internal memberikan gambaran kondisi dalam perusahaan kita.
Sembilan prinsip berikutnya prinsip ≠ 5 sampai prinsip ≠13 menerangkan Sembilan dari arsitektur bisnis strategis. Saya membaginya menjadi tiga paradigm yaitu syariah marketing strategy untuk memenangkan mind share, syariah marketing tactic untuk memenangkan market share dan syariah marketing value untuk memenangkan heart share.
Dalam pasar yang kerap berubah adalah melakukan segmentasi sebagai mapping strategy. Dalam menentukan segmentasi ,sesudah seharusnya kita mempunyai suatu definisi pasar yang jelas. Ini berarti pengetahuan mengenai pelanggan dan pesaing memegan peranan penting dalam menentukan segmen mana yang akan di pilih.
Besarnya ukuran pasar ( marketing size), pertumbuhan pasar (market growth), keunggulan kompetitif (competitive advantage) dan situasi persaingan( competitive situation) adalah beberapa komponen penting melakukan mapping strategi ini. Setelah mengetahui segmen yang akan di masuki, kita lalu memilih target market mana yang akan di jadikan prioritas utama untuk produk atau servis k kita berdasarkan kompetensi yang kita miliki dan peluang yang dapat di raih. Pemilihan ini di sebut sebagai fitting strategy . lalu setelah menentukan posisi kita di pasar , kita harus memomosisikan produk atau servis kita di benak konsumen atau masyarakat secara umum. Positioning yang kuat, awareness terhadap produk atau servis kita yang akan semakin kuat dan melekat.
Setelah menyusun strategi kita harus menyusun taktik untuk memenangkan market share. Inilah yang di sebut sebagai syariah marketing tactic.perama-tama setelah mempunyai positioning yang jelas di benak masyarakat perusahaan yang membedakan diri dari perusahaan lain yang sejenis. Untuk itu , di perlukan diferensiasi sebagai core tactic dalam segi content (apa yang di tawarkan ), context ( bagaimana menawarkannya),dan infrastruktur ( yang mencakup karyawan,fasilitas teknologi). Setelah melakukan diferensiasi yang akan di tawarkan langkah selanjutnya adalah menerapkan diferensiasi ini secara kreatif pada marketing mix (product,price,place,premation). Karena itu marketing mix di sebut sebagai creation tactic. Walaupun begitu selling yang memegang peranan penting sebagai capture tactic juga harus di perhatikan karena merupakan elemen yang penting berhubungan dengan kegiatan transaksi dan langsung mampu menghasilkan pendapatan.
Dalam syariah marketing value saya ingin menerangkan bahwa semua strategi taktik yang sudah di rancang penuh perhitungan tidaklah akan berjalan dengan baik bila tidak di sertai dengan voalue dari produk atau jasa yang di tawarkan. Pelanggan biasanya mementingkan manfaat atau value apa yang di dapat jika ia di haruskan berkorban sekian rupiah. Untuk itu, membangun value proposition bagi produk atau jasa kita sangatlah penting.
Rumusan value proposition ini adalah sebagai berikut ( jika di lihat dari sudut pelanggan).
value proposition =
total get functional benefit(fb)+emotional benefit(Eb)
total give price(p) +other expenses (Oe)
pada dasarnya terdapat lima generic value strategy
1.”more for more”
2. ”more for same”
3.”more for less”
4.”same for less”
5.”less for less”
1..”more for more” adalah formula volue yang menawarkan total get (Fb+Eb) dengan total give ( P+Oe) yang lebih tinggi di bandingkanvolue yang di tawarkan pesaing.
2.”more for same” menawarkan total get yang lebih tinggi dan total give yang sama.
3.”more for less” menawarkan total get yang lebih tinggi dan total give yang lebih rendah.
4.”same for less” menawarkan total yang sama dan total give yang lebih rendah.
5.”less for less” menawarkan total get dan total give yang lebih rendah di bandingkan pesaing.
Sebagai contoh untuk memudahkan pemahaman .”more for more” di terapkan oleh Singapore airlines, sedangkan ”less for less” di terapkan oleh maskapai penerbang murah (budget airlines).
Sebagai salah satu elemen value brand atau merek dalah value indicator yang harus terus menerus di perkuat oleh strategi servis sebagai contact point utama yang berhubungan dengan pelanggan. Servis bukan sekedar layanan pascajual , layanan prajual ,ataupun sebatas layanan selama penjualan. Servis bukanlah kategori bisnis tetapi setiap bisnis harus di anggap merupakan service business. Pelanggan tidak lagi hanya memperhatikan produk yang di tawarkan, tetapi bagaimana juga cara perusahaan menawarkannya, misalnya apakah berkenaan di hatinya atau tidak.
Apabila pelanggan mendapatkan pengalama yang kurang baik terhadap produk yang di belinya, ia bisa menjadi the worst terrorist bagi perusahaan. Karena itulah servis di sebut sebgai value enhancer. Kemudian satu hal yang tidak boleh di tinggalkan adalah proses yang di sebut sebagai value enabler. Karena sekokoh apa pun delapan elemen lainnya, jika tidak di tunjang oleh proses yang berjalan baik maka semuanya tidak akan berjalan efisien dan efektif. Ntuk itulah pengawasan terhadap berjalanan proses baik proses produksi , proses manajemen, dan proses lainnya memegang peranan penting dalam perusahaan.
Prinsip selanjutnya, prinsip #14 menjelaskan syariah scorecard. Ini bermakna bahwa anda harus terus menerus menyeimbangkan proposisi-proposisi nilai anda yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah tadi kepada tiga stakeholders utama yaitu karyawan(people) ,pelangggan(customer) dan pemegang saham( share-holders). Itulah sebabnya saya menyebutnya sebagai PCS –Circle.
Setelah merancang Sembilan elemen inti pemasaran tadi, anda tentu harus memasarkannya ke target yang tepat. Anfda harus mengidentifikasi kan, mendapatkan, dan mempertahankan karyawan atau calon karyawan yang tepat di pasar kompetensi ; pelanggan atau calon pelanggan yang tepat di pasar komersial; dan pemegang saham atau calon pemegang saham yang tepat di pasar modal.
Orang-orang yang menjadi target anda ini “ baik di pasar kompetensi ,pasar komersial dan pasar modal” tentunya merupakan orang-orang yang memiliki nilai-nilai pribadi (personal values) yang juga sesuai syariah . tidak bisa misalnya, anda memasarkan perusahaan anda kepada para investor yang hanya profit-takers semata, tanpa peduli keberlangsungan hidup perusahaaan anda. Tidak bisa juga anda misalnya merekrut seorang top manager yang walaupun secara profesional sangat kompeten, ia memiliki reputasi pribadi yang kurang baik.
Untuk mendapatkan dan mempertahankan mereka, anda harus menciptakan nilai yang unggul bagi mereka.scorecard di butuhkan untuk memastikan bahwa anda telah memberikan nilai yang unggul kepada stakeholders utama anda.ini merupakn suatu peranti pengontrol dan pemantau untuk menjamin keungulan dan kekonsistenan nilai anda. Dengan mengendalikan dan memantau scorecard secara terus menerus.
Anda dapat mengelola nilai yang di berikan kepada stakeholders anda secara optimal dan berkesinambungan ( sustainable).
Kemudian tiga prinsip terakhir prinsip #15 sampai prinsip #17 adalah prinsip-prinsip yang membahas soal inspirasi (inspiration),budaya (culture) dan institusi(institution). Ketiganya saya di sebut sebagai syariah enterprise. Inspirasi menyangkut impian: sebuah perusahaan harus memiliki sebuah impian yang akan memberikan inspirasi,membimbing dan merangsang semua orang yang ada di dalamnya.budaya menyangkut kepribadian: sebuah perusahaan harus memiliki kepribadian yang kuat, yang memberikan “perekat” yang menyatukan organisasi itu pada saat tumbuh dan berkembang. akhirnya institusi adalah tentang aktivitas: sebuah perusahaan harus mampu mengelola aktivitas-aktivitasnya dengan efesien dan efektif untuk merealisasikan visi serta sasaran-sasarannya.
Tentu saja ke tiga elemen syariah enterprise ini inspirasi, budaya dan institusi juga harus berlandaskan nilai-nilai syariah. Sebuah perusahaan tidaklah bisa memiliki inspirasi untuk menjadi economic animal semata tanpa peduli nilai-nilai lingkungan dan pemberdayaan komunitas di sekitarnya. Budaya perusahaan pun harus berlandaskan syariah ; dengan menerapkan nilai-nilai luhur yang musti di anut setiap karyawannya.
Comments
Post a Comment